-->

5 Kendala UMKM Pekanbaru di Era Ekonomi Digital


Pekanbaru 20 November 2019 – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (selanjutnya akan disebut UMKM) di kota Pekanbaru sangat beragam baik di bidang fashion, makanan minuman sampai dengan kerajinan tangan (crafting). Menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM kota Pekanbaru, Ada 13.531 UMKM di Pekanbaru. Sementara kecamatan hanya mencatat sekitar 12 ribu-an.

Ini menjadi peluang bagi anak muda untuk dapat membantu UMKM untuk go online. Salah satunya melalui program #DigitalMarketing. Sebelum membantu UMKM untuk go online yang diinisiasi oleh Jagoan Ahli Digital Marketing, berikut lima tantangan yang dialami UMKM saat ini:

Modal Yang Kurang Cukup


Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak juga dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat.

Baca Juga

Cara Mengatasinya: Anda bisa memanfaatkan berbagai lembaga pendanaan yang menawarkan modal pembiayaan berbasis sistem equity crowd funding. Melalui fasilitas ini, Anda bisa mendapatkan modal usaha dari orang-orang yang berminat untuk membiayai suatu usaha, termasuk usaha skala kecil menengah (UKM).

Beberapa contoh pendanaan dengan sistem crowd funding antara lain: Gandengtangan.com, Indiegogo.com, kolase.com, Akseleran.com, Koinworks.com, dll.

Tentunya, ada beberapa syarat yang harus Anda lengkapi untuk mendapatkan pendanaan dari berbagai perusahaan tersebut. Namun, syarat tersebut tidak serumit jika Anda meminjam dana dari bank. Cobalah berkunjung ke website penggalangan modal usaha bersangkutan jika Anda ingin tahu syarat lengkap pengajuan modal usaha yang Anda inginkan.

Distribusi Barang & Pemasaran Kurang Tepat


Kurangnya Potensi untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Pekanbaru. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman dan pemasaran dari mulut ke mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.

Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X ini hanya berfokus pada kualitas produksi barang. Sehingga terkadang distribusi menjadi kurang fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.

Padahal Salah satu permasalahan UMKM yang sering dihadapi oleh usaha kecil adalah distribusi dan pemasaran yang kurang tepat. Untuk mengatasi hal ini kamu harus belajar tentang metode pemasaran yang tepat sasaran.

Cara Mengatasi: Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini tidak ada salahnya Anda coba untuk memperluas jangkauan pasar Anda.

Selain itu, cobalah melakukan kerjasama dengan berbagai merchant/ outlet yang bisa membantu memasarkan produk Anda di toko mereka. Dengan begitu, pendistribusian produk Anda bisa lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih luas juga.

Kendala Perizinan


Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.

Sesuai dengan Perpres No.98 Tahun 2014 yang mengatur tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil. Pelaku UMKM hanya perlu mengurus izin gangguan (HO) dan izin mendirikan bangunan (IMB). Dan beberapa Perizinan usaha yang mungkin diperlukan seperti :

  1. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
  2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  3. Izin Usaha Industri (IUI)
  4. Tanda Daftar Industri (TDI)
Cara Mengatasi: Carilah informasi mengenai prosedur mengurus perizinan usaha, lalu terapkan caranya satu per satu. Jika Anda masih bingung, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada ahlinya. Sehingga, Anda tidak perlu takut salah dalam melangkah.

Kurangnya Inovasi Produk


Dalam meningkatkan daya saing bisnisnya, seorang pengusaha UKM juga sering mengalami kendala dalam melakukan inovasi produk.

Saat ini jumlah produk UKM di Pekanbaru yang mampu Go Online masih sangat sedikit sekali. Mengapa?

Salah satu penyebab sulitnya produk UKM bersaing di pasar Online adalah rendahnya daya saing produk. Apalagi, jika dihubungkan dengan harga yang ditawarkan, produk UKM Indonesia masih jauh dari kualitas yang ditawarkan produk luar negeri.

Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Agar produk Anda dilirik, Anda harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Jika Anda kesulitan dalam melakukan inovasi produk, maka kuncinya adalah jangan pernah berhenti mencoba. Cobalah melakukan inovasi produk dengan menerapkan formula atau cara produksi yang baru.

Anda juga harus membuka diri dan bergabung dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kementrian Koperasi dan UKM Pekanbaru serta perusahaan-perusahaan yang memberi perhatian khusus kepada UKM. Selain aktif mengikuti pelatihan, pelaku UKM juga harus aktif dalam menganalisa produk kompetitor. Hal ini penting dilakukan untuk menganalisa harga, tren bisnis, serta mencari ide inovatif yang bisa Anda terapkan untuk produk Anda.

Belum Memaksimalkan Pemasaran Online


Permasalahan UKM yang kelima ini masih berhubungan erat dengan poin Kedua, yaitu Distribusi Barang dan Pemasaran Kurang Tepat. Salah satu faktor yang menyebabkan pendistribusian barang UKM kurang meluas karena pengusaha belum melakukan pemasaran online.

Mungkin, beberapa pelaku UKM sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dll, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang maksimal. Sehingga, hasil yang didapat pun kurang maksimal.

Cara Mengatasi: Untuk memaksimalkan pemasaran online, hal utama yang harus dilakukan pengusaha UKM adalah memilih saluran pemasaran online yang tepat, lalu fokus memasarkan di saluran tersebut, dan terus mengoptimasinya.

Misalnya: seorang pengusaha kerajinan tangan sebaiknya memasarkan produknya melalui Instagram. Memang tidak ada salahnya memasarkan produk tersebut ke saluran lain, misalnya Facebook atau situs marketplace.

Namun, sebagai permulaan, sebaiknya fokus memasarkan di satu saluran saja. Lalu, lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran tersebut menghasilkan peningkatan konversi. Setelah fokus di satu saluran, Anda bisa lanjut mengoptimasi saluran yang lain, sehingga penjualan produk Anda semakin meningkat.

Membuka peluang reseller/ dropshipper juga tidak ada salahnya untuk Anda coba. Dengan semakin banyaknya orang yang mempromosikan produk Anda, maka peluang terjadinya penjualan pun semakin besar.

-
Demikian pembahasan tentang 5 Kendala UMKM Pekanbaru di Era Ekonomi Digital. Sekarang, coba analisa usaha Anda. Dari 5 permasalahan di atas, manakah yang mengganggu pengembangan usaha Anda?

Post Lainya

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel